Kerendahan Hati

May 25th, 2011

Kalau engkau tak mampu menjadi beringin

yang tegak di puncak bukit,

Jadilah belukar tetapi, belukar yang baik,

yang tumbuh di tepi danau

Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,

jadilah saja rumput, tetapi rumput yang memperkuat tanggul pinggiran jalan

Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya

jadilah saja jalan kecil,

tetapi jalan setapak yang membawa orang ke mata air

Tidaklah semua menjadi kapten, tentu harus ada awak kapalnya

Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya nilai dirimu

Jadilah saja dirimu

Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri

Karya Taufik Ismail

Terkadang saya merasa kalo diri ini sangat egois, mau semuanya.. Ada hal-hal yang harus kita sadari kalau bukan di situ tempat kita, kalau kita tidak bisa mencapai segalanya. Setiap orang punya bagiannya masing-masing. Saya masih harus belajar bersyukur yang banyak.

Belakangan ini saya kok ngerasa kosong ya? Ga bisa konsentrasi, mikirnya ngawang-ngawang. Tinggal semester depan insyaallah saya lulus kuliah. Bener-bener ga berasa waktunya. Kadang geli kalo melihat apa yang mesti saya jalani dan bagaimana orang tua mengkhayalkan saya nanti jadi seperti harapan mereka sekarang. Beberapa tuntutan yang kadang ga bisa saya pikirkan sering kali mereka ulang.

Kalah

June 27th, 2010

Baru 3 hari libur udah malas kayak gini deh. Semangatnya luruh, tidur-tiduran terus. Saya dilkalahkan situasi menjelang liburan 2 bulan, ah malaaaaaas~ MSN Onion Emoticon

Hal positif dari sebuah kekalahan adalah belajar untuk menjadi ikhlas. Loh.. terus sabar bukan?? Sabar juga sih, tapi berbeda tingkat dengan ikhlas. Sabar itu menahan diri, bisa aja di dalam diri kita masih ada rasa kesal atau marah. Tapi ikhlas, mmmm…

Waktu nonton salah satu acara di TV yang pengisi acaranya waktu itu adalah pak KH.H. Zaenudin MZ. Beliau mengibaratkan ikhlas itu seperti….maaf ya…BAB…buang air besarOnion Icons

Kok bisa? Kaget juga saya, mosok diibaratkan kek gitu…Terus beliau menjelaskan, ibaratnya setiap pagi kita mau nyetor, kan pasti buru-buru tuh, excited banget ga??? hahahaha…”saya mau buang nih..saya mau buang nih..saya mau buang nih..cepet..cepet..mesti buru-buru..”

Dan kalo udah masuk kamar mandi atau WC, entah itu jongkok atau duduk, keluar kotorannyaaaaa….apa setelah “itu” keluar, kita perhatikan “itu” baik-baik dengan seksama, lalu setelah kita siram kita berharap “itu” kembali lagi?? Jawaban saya sih..Tidak dong..

Nah, begitulah ikhlas. Kalau kita masih memikirkan sedikit saja kebaikan kita kepada orang lain, hal-hal baik yang kita lakukan, apalagi mengharap kebaikan itu kembali atau pamrih itu belum dibilang ikhlas.

Begitu mudahnya kita untuk BAB, tapi susah banget untuk bisa ikhlas..

Nah, kalo ngomong soal kalah, udah banyak banget saya kalah. Dan kebanyakan kekalahan yang saya terima adalah akibat diri saya sendiri. Dikalahkan waktu, dikalahkan situasi, dikalahkan keadaan, dikalahkan lingkungan, tapi kalah itu awal dari suatu kemenangan. Jangan salah…orang yang sering kalah biasanya ilmunya lebih banyak dari pada yang langsung menang. Sama seperti hal-hal besar tidak akan pernah bisa kita lakukan tanpa melakukan hal-hal kecil terlebih dahulu. Jadi jangan pernah minder kalau sering kalah, kalah membuat kita semakin dewasa, kekalahan membuat kita melihat sesuatu dari bentuk dan sisi yang lain yang tanpa kita sadari kalau itu merupakan proses pembelajaran dari-Nya.

Colbie Caillat – Bubbly

Will you count me in?

I’ve been awake for a while now
you’ve got me feelin like a child now
cause every time I see your bubbly face
I get the tinglies in a silly place

It starts in my toes
and I crinkle my nose
where ever it goes I always know
that you make me smile
please stay for a while now
just take your time
where ever you go

The rain is fallin on my window pane
but we are hidin in a safer place
under covers stayin dry *(safe) and warm
you give me feelins that I adore

It starts in my toes
make me crinkle my nose
where ever it goes
i always know
that you make me smile
please stay for a while now
just take your time
where ever you go

What am I gonna say
when you make me feel this way
I just……..mmmmmm

It starts in my toes
make me crinkle my nose
where ever it goes
i always know
that you make me smile
please stay for a while now
just take your time
where ever you go

I’ve been asleep for a while now
You tucked me in just like a child now
Cause every time you hold me in your arms
I’m comfortable enough to feel your warmth

It starts in my soul
And I lose all control
When you kiss my nose
The feelin shows
Cause you make me smile
Baby just take your time now
Holdin me tight

Where ever, where ever, where ever you go
Where ever, where ever, where ever you go
Where ever you go, I’ll always know
Cause you make me smile here, just for a while

Sejenak

May 2nd, 2010

Sering saya ngerasa jadi orang rugi selama hidup di dunia ini(ceilaaaahahahaha). Rugi karena belum bisa bersyukur dengan benar. Rugi karena banyak waktu yang diberikan ke saya, tapi saya sia-siakan. Tapi baru kali ini liat orang di depan mata yang lebih buruk dari cuma sekedar rugi…orang-orang celaka. Orang-orang yang ga bisa bersyukur dengan nikmat yang sudah diberi. Tidak ingat kalau dia bisa bernafas dengan oksigen yang diberikan oleh siapa, kalau dia hidup di dunia atas keringat siapa. Semoga saya masih bisa bersyukur dari apa yang sudah diberikanNya ke saya. Saya jadi inget kejadian idul fitri beberapa tahun yang lalu, SMP atau SMA ya? Udah lama sih… Ceritanya, waktu shalat id di lapangan bandara Halim PK, saya sebelahan sama ibu-ibu yang bawa 2 anak perempuannya kalo ga salah. Dia bawa koran tapi ga bawa sajadah. Saya bawa sajadah, pengeeeeeeen banget saya bagi ke ibu itu. Tapi, saya kayak kaku banget. Mulut ini seperti terkunci rapat, bahkan cuma untuk nyapa ibu itu aja ga bisa. Sampe selesai shalat id, saya ga ngebagi sajadah saya ke ibu itu. Malah dia yang mulai nyapa saya buat salaman. Pas jalan menuju mobil, saya sedih sampe nangis. Kenapa susah banget cuma bilang, “Bu, kita bagi 2 ya sajadahnya…” Rugi saya…rugi banget…bodoh banget. Idul fitri harusnya jadi hari yang membahagiakan untuk berbagi kebahagiaan. Tapi saya betul-betul bodoh, sombong, dan  merugi.

By the way, saya lagi seneng nonton drama dari DAAI TV nih. Judulnya Guest Room. Cerita tentang perjuangan sebuah keluarga untuk mendapatkan hidup yang lebih baik. Ceritanya ringan, bisa dinikmati semua umur. Cerita keluarga banget. Ga ada orang jahat disini, tapi kemiskinan, keterbatasan, musibah, cobaan yang jadi cerita drama ini. Ga kayak sinetron indonesia, kalo jahat, jahaaaat banget. Kalo baik,baiiiiik banget, lemaaaaaah banget. Tapi, saya masih menghargai mereka yang mau berkarya, walaupun sering plagiat dari sana sini, hahahaha.. Setidaknya ada yang harus kita hargai dan kita dukung hasil karya anak bangsa. Negara ini masih seperti anak kecil, yang cuma bisa meniru hal-hal yang dilakukan negara-negara besar. Semoga negaraku tercinta ini, makin baik dari waktu ke waktu. Pasti..

Saya pengen NABUNG!!! hahahaha..tapi bukan di bank. Nabung make celengan. Udah lama sih, abin nonton film UP pengen banget punya tabungan recehan. Pengen ada sedikit yang disisihkan untuk ditabung. Biar cuma seribu ato lima ratus, tiap hari harus ada yang ditabung. Entah buat apa, yang penting nabung. Aneh ga sih? Hahahaha, yang penting ini hal baik.

Eh, ini lagu jaman kapan ya..? Udah lama banget deh, hahahaha

Ost Kabut Cinta – Hou Siang Hou Siang

Bener ga tuh, nulis judulnya ya? Hahahahah,.. Saya suka banget pemeran cowo yang kedua dari kiri loh Onion Icons

Kupu-Kupu Malam

April 26th, 2010

Sayang,
hidup ini hampa tanpamu
tiada yang lebih indah dari lekuk surgawi di tubuhmu

Sungguh,
dunia ini kurang tanpa senyumanmu
keajaiban di antara jemarimu
getaran hati suaramu

Sayang,
berhentilah menjajakan kemegahan Tuhan
berhentilah menjadi barang yang setiap saat dapat dibeli
berhentilah menari dalam tekanan nafsu para binatang ternak
cukup…kamu tidak sendirian

Hidup akan lebih indah jika kau menghargai dirimu atas syukur yang besar
karena hidupmu dapat diambil setiap saat

(untuk semua perempuan yang merasa dirinya tak mampu lagi menghadapi himpitan dunia, Tuhan tidak pernah memberi cobaan melebihi batas manusia)

Titiek Puspa – Kupu kupu Malam

Emansipasi dan Kartini

April 21st, 2010

Emansipasi dekat sekali dengan kata feminisme. Faham yang menganut bahwa perempuan bisa disejajarkan dengan laki-laki. Sehingga menghasilkan pemikiran bahwa pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan yang rendah. Bahkan sampe menyinggung aqidah suatu agama. Kartini, menurutmu apa emansipasi itu?

Kartini, dulu aku pernah dengar ada yang bilang kalo ingin melihat kepribadian suatu negara, lihatlah para perempuannya. Kenapa? Karena dari rahim para perempuanlah generasi penerus bangsa lahir. Para perempuan juga yang mendidik dan mengajari generasi penerus. Jika perempuan melahirkan seorang anak perempuan, dia berkewajiban mendidiknya untuk menjadi seorang pendidik yang baik.

Kartini, aku yakin kamu adalah seorang wanita yang cerdas yang ga cuma berpikir bagaimana cara untuk kelihatan eksis di dunia, sejajar dengan laki-laki, merasa bisa  melakukan semuanya, sekali lagi feminisme. Yang aku tau, kamu ingin wanita diberi pendidikan yang layak, sehingga wanita bisa mendidik anak-anak mereka dengan pendidikan yang mereka punya secara lebih baik.

Buatku emansipasi adalah bagaimana cara perempuan bisa menghargai dirinya dan kodratnya, bukan berlomba untuk mensejajarkan diri dengan laki-laki. Laki-laki dan perempuan tidak akan pernah bisa sejajar, mereka ada untuk saling melengkapi. Kamu setuju?

Kartini, semoga aku bisa menjadi anak, kakak, dan perempuan yang baik untuk sekitar. Dan nanti bisa menjadi istri, ibu, dan nenek yang baik bagi orang-orang yang kucintai. Mungkin namaku tidak akan seharum namamu, tapi kuharap aku bisa menjadi kartini yang memberikan sedikit inspirasi dan semangat bagi orang-orang tersayang.