Pupus

January 22nd, 2010

Hari ini UAP(Ujian Akhir Praktikum). Dan menurut saya, ini adalah UAP terlancar yang pernah saya jalani. Saya bisa ga ada error ataupun warning. Bahkan, berani berharap dapet 90(Amiin).

Tapi pas selesai ujian, ngobrol ama temen2, kok kayaknya jadi kelihatan buruk ya UAP saya? Banyak yang kurang. Saya ga teliti. Kurang ini itu. Eh, jadi pupuslah harapan saya untuk dapet nilai yang tinggi. Padahal ini adalah mata kuliah yang cukup pelit ngasih nilai teorinya. Makanya, saya lebihin di prakteknya. PBO…Permograman Berorientasi Objek…

Saya jadi ngerasa lebih sering diberi “cukup” oleh-Nya, tidak kurang dan tidak lebih. Mungkin harusnya cukup jangan lebih. Kalau lebih takut jadi sombong. Berpikir positif bahwa Allah sayang sama saya, dengan memberi cukup untuk segala hal yang penting-penting saja. Dan memang Allah yang Maha Tahu apa yang saya butuhkan, yang sering menjadi suatu kebingungan bagi saya, “Kenapa harus begini?Kenapa jadi begini?”. Dan akhirnya waktu yang buat saya sadar kalau yang saya anggap buruk itu punya sesuatu yang indah. Saya sudah belajar semampunya, dan berdoa agar dilancarkan waktu ngerjain UAP. Dan, itu adalah usaha terbaikku. Dan akan dapat hasil terbaik. Lalu berusaha lebih baik lagi untuk maju, menghadapi yang berikutnya.

Nah, sambil dengerin lagu nya Dewa yang sama seperti perasaan saya hari ini. Pupus..

Tapi ga mirip ya permasalahnya dengan saya , hahahaha….

Tapi sama-sama merasa pupus kok

Aku tak mengerti, apa yang kurasa
rindu yang tak pernah begitu hebatnya
aku mencintaimu lebih dari yang kau tau
meski kau takkan pernah tau

aku persembahkan hidupku untukmu
telah ku relakan, hatiku padamu
namun kau masih bisu, diam seribu bahasa
dan hati kecilku bicara

baru kusadari cintaku bertepuk sebelah tangan
kau buat remuk sluruh hatiku

semoga aku akan memahami sisi hatimu yang beku
semoga akan datang keajaiban hingga kaupun mau

aku mencintaimu lebih dari yang kau tau
meski kau takkan pernah tau

Leave a Reply