Panggung Sandiwara
February 5th, 2010
Setuju kalo dunia ini adalah panggung sandiwara?
Menurut saya setiap hal, sampai yang kecil pun, dalam hidup adalah naskah yang ditulis-Nya. Dan dari setiap yang kecil itu pun punya hikmahnya masing-masing. Entah itu untuk masa sekarang atau masa depan. Bedanya, kalo di sebuah drama atau sinetron yang dibuat manusia, aktor tidak punya kesempatan untuk memilih. Dia harus mengikuti naskah yang ada dan tau bagaimana akhirnya, itu adalah pekerjaannya. Tapi dunia sebagai panggung sandiwara adalah abu-abu, tergantung dengan pilihan yang kita buat dan bagaimana cara kita menjalaninya. Dan Tuhan punya pedoman yang jelas buat para manusia dalam menjalani sandiwara kehidupan.
Bagaimana pun Tuhan memposisikan kita di dunia, kaya, miskin, hitam, coklat, kuning, putih, sehat, sakit, lumpuh, cacat, tinggi, pendek, yatim-piatu, punya keluarga, di Indonesia, di Kutub Utara, Gurun Sahara. Kita tetap masih diberi kesempatan untuk memilih. Tapi “akhir”-nya adalah Dia yang memutuskan, dan itu Maha Adil.
God Bless – Panggung Sandiwara
Dunia ini panggung sandiwara
Ceritanya mudah berubah
Kisah Mahabarata atau tragedi dari Yunani
Setiap kita dapat satu peranan
Yang harus kita mainkan
Ada peran wajar ada peran berpura pura
Mengapa kita bersandiwara
Mengapa kita bersandiwara
Peran yang kocak bikin kita terbahak bahak
Peran bercinta bikin orang mabuk kepayang
Dunia ini penuh peranan
Dunia ini bagaikan jembatan kehidupan
Mengapa kita bersandiwara
Mengapa kita bersandiwara
Dunia ini penuh peranan
Dunia ini bagaikan jembatan kehidupan
Mengapa kita bersandiwara
February 5th, 2010 at 8:24 am
Setuju.
Tetapi kita sendiri yang sebagai sutradara.
Kita menentukan alur, proses, langkah, tetapi kita tidak bisa menentukkan akhir dari cerita kita.
-end-