Gadis kecil
April 27th, 2010
Gadis ini benar-benar mengantuk malam itu. Tak sadar ayahnya telah sampai di rumah. Ibunya membangunkan dia, menyuruhnya untuk menyalimi laki-laki itu. Disaliminya laki-laki itu, dicium, lalu dipeluknya dia dalam kantuk yang sangat. Sedikit terbersit dalam pikirannya, sungguh lelah ayahnya setelah perjalanan 12 jam yang panjang sendirian. Sungguh kasihan karena tak bisa ceria menyambutnya, tapi gadis ini benar-benar tidak tahan dengan beban matanya yang begitu berat. Lalu dia pergi menuju bantal kesayangannya, menutup mata, sedang dalam tidurnya, jiwanya dipegang oleh Dzat pengendali alam semesta ini.
Subuh datang, tapi matanya masih berat. Tiba-tiba ada yang datang masuk kamarnya, menyalakan lampu lalu membuka jendela. “Bangun..bangun..sudah subuh..sholat dulu”, katanya. Gadis itu sedikit membuka mata, itu ayahnya. Dia mengangguk, ayahnya pergi, lalu dia tertidur lagi. Beberapa menit kemudian ayahnya datang lagi, suara langkah kakinya terdengar. Gadis itu refleks membangunkan dirinya, duduk, tapi tidak tegak alias letoy. Ayahnya pergi, dia tertidur lagi. Beberapa menit kemudian, suara langkah ayahnya terdengar lagi, kali ini ayahnya menunggu di depan pintu sampai si gadis keluar dari kamar. Gadis itu memberikan jempol ke ayahnya, tanda dia akan segera bangun, tapi ayahnya tidak mau pergi sebelum dia keluar dari kamar. Gadis itu menyerah, dan akhirnya dia bangun.
“Setan melilit leher seorang di antara kalian dengan tiga lilitan ketika ia tidur. Dengan setiap lilitan setan membisikkan, ‘Nikmatilah malam yang panjang ini’. Apabila ia bangun lalu mengingat Allah, maka terlepaslah lilitan itu. Apabila ia berwudhu, lepaslah lilitan yang kedua. Kemudian apabila ia shalat, lepaslah lilitan yang ketiga, sehingga ia menjadi bersemangat. Tetapi kalau tidak, ia akan terbawa lamban dan malas”.
Leave a Reply